BPMD Murung Raya Soroti Stunting, Batas Wilayah Desa, dan Optimalisasi Dana Desa
PURUK CAHU, merdeka45detik.com– Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Murung Raya, Lynda Kristiane, menekankan sejumlah persoalan strategis yang harus segera mendapat perhatian serius pemerintah desa. Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat koordinasi di Aula PUPR Murung Raya, Kamis (31/7/2025).
Lynda menegaskan bahwa pembangunan desa tidak boleh hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga menyentuh aspek sosial, terutama penanganan stunting. Ia mengingatkan masih ada desa yang belum menjamin asupan gizi anak-anak secara layak.
“Masih ada kepala desa yang belum memperhatikan kebutuhan pangan anak-anak yang berisiko stunting. Ini harus menjadi prioritas, karena berkaitan dengan kualitas generasi mendatang,” ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti persoalan batas wilayah desa yang hingga kini belum terselesaikan di Murung Raya. Menurutnya, sejak berdirinya kabupaten ini belum ada desa yang benar-benar memiliki batas wilayah yang jelas.
“Ketidakjelasan batas wilayah berdampak pada administrasi, pengelolaan aset, bahkan penyaluran dana desa. Ada kasus dua desa yang sepakat untuk tidak sepakat, sehingga pemerintah daerah harus turun tangan,” terangnya.
Lynda juga menyinggung peran tenaga ahli dan pendamping desa yang dinilai belum maksimal dalam mendorong percepatan pembangunan. “Pendamping desa harus menunjukkan kinerja profesional dan terus belajar. Tidak semua hal bisa kita kuasai sekaligus, jadi perlu inisiatif dari mereka,” katanya.
Terkait dana desa, ia mengingatkan agar pemerintah desa segera merealisasikan pencairan anggaran. Jika tidak terserap, hal itu bisa berdampak buruk terhadap penilaian pemerintah pusat.
“Jangan sampai dana desa tidak dicairkan lalu dianggap tidak dibutuhkan. Ini bisa memengaruhi kelanjutan alokasi anggaran desa ke depan,” tegasnya.
Mengakhiri arahannya, Lynda berharap koordinasi antara desa dan BPMD terus diperkuat, mengingat banyak dinamika di lapangan yang sering tidak terlaporkan.
“Keberhasilan pembangunan desa bukan hanya diukur dari bangunan fisik, melainkan juga dari seberapa besar desa mampu memberdayakan masyarakatnya secara berkelanjutan,” pungkasnya.
(Pengky)